Saat menua, tentu orang tua mendambakan perhatian dari anak-anaknya sangat manusiawi.
namun menjadi kurang manusiawi bila perhatian dan tuntutan tersebut tidak mempertimbangkan lagi siapa anak-anaknya.
Seorang anak juga bisa merangkap sebagai suami/istri dan bapak/ibu dari anak-anaknya, ia memiliki tugas dan tanggung jawabnya sendiri.
Tidaklah bijak sebagai orang tua kita mengenyampingkan tanggung jawab anak kita demi menuntut hak kita sebagai orang tua.
Membesarkan anak bukanlah menanam budi, membesarkan anak adalah bentuk pertanggung jawaban kita atas titipan dari Yang Maha Kuasa kepada kita.
Bila konsep menanam budi yang kita pakai, maka yang terjadi adalah bahwa suatu saat anak berkewajiban membalas budi baik yang kita tanam. Namun bila tahu bahwa membesarkan anak adalah kewajiban kita, maka kita akan memiliki hati lapang untuk terus memberi dan menyayangi buah hati kita, tanpa banyak menuntut dan meminta.
Kewajiban anak kita adalah terhadap keturunan dan keluarganya.
Insya Allah setiap perhatian dan ketulusan kita dalam memberi akan mengajarkan anak-anak kita untuk saling welas asih. Tanpa perlu ada tuntutan, kita otomatis akan mendapatkan apa yang kita butuhkan dari mereka anak-anak kita.