Kukenang pertemuan kita malam itu..dalam sebuah frame megah nan mewah. Senyum mengembang di wajah, yaa...wajah itu..wajah yang telah bermalam malam aku rindukan, namun hanya berupa bayang bayang.. Tatap hangat mata hitammu, dan genggaman tangan, aahhh..kamu membuat aku yakin melangkah disisimu, yakin untuk memulai perjalanan baru. Tahukah kamu, kau mampu membuai aku dalam sebuah perahu korakora yang setiap waktu bisa merubah irama degup jantungku, terangkat, terhempas, tenang kemudian memburu...
Pertemuan kita dua gembel sahaja, yang sama sama tak perpunya cinta, di sebuah stasiun kereta . Menikmati soto upil panas yang tak seberapa enak, tapi menjadi sedap karena bumbu tawa yang kau rencah..
Menghabiskan malam-malam dan hari-hari dalam buai sang pencipta, berdua , kamu dan aku , dua gembel sahaja melaksanakan tugas menjalankan peran dalam sebuah episode cerita di panggung sandiwara semesta. Moment itu menjadi cerita indah...kita bahagia telah menjalankan tugas sebaik-baiknya...
Waktu berlalu... dua gembel terpisah oleh realita..
Tentang apapun, segala sesuatu yang mengingatkan kita, kau dan aku.
Meski langkah kaki kitapun kali ini benar-benar berpisah, menjejak di tanah yang berbeda. Seperti asap semangkok soto upil yang menguap, yang pernah kita nikmati sesap demi sesap. pedas dan gurihya masih melekat, keharumannya pun masih tersisa. Menyisakan aroma kenangan yang masih terbingkai indah...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar